Sunday, August 04, 2013

Just give me a reason

Suatu sore ketika asik menunggu  mengurainya kemacetan di daerah sekitar kantor  sambil memandang dan mendengarkan  lagu lagu si ganteng Enrique Iglesias , tiba tiba direct line phone ku berbunyi ternyata sahabatku yang menelephone dia ujung sana dia menelphone dengan suara galau dia minta ditemenin karena dia sedang galau berat akhirnya kita ketemuan  di salah satu cafe deket kantor
awal bertemu dia mencoba tertawa dengan cerita yang lucu  , kami tertawa  , kadang iseng mengkomentari pengunjung kafe yang " nyentrik" menurut kami ( tapi bisik bisik lah takut di semprot oleh si pengunjung yang kami komentari )
Tiba - tiba di cafe tersebut di putar lagu Just give me a reason  , raut mukanya yang tadi nya ceria tiba tiba jadi murung dan mencoba untuk menahan air mata nya tuk tidak turun , sambil sibuk mencoba  mencari teks lagu tersebut  , akhirnya dia meminta untuk membaca dan menterjemahkan sendiri , sambil dia berkata  seperti lagu itu seperti yang dia hadapi dengan suaminya
Dia coba untuk menutupinya dari orang tua nya  , dengan alasan orang tua nya tahu bahwa sang suaminya adalah mantu yang terbaik ,
Dia coba untuk menutupinya dari keluarganya , dengan alasan sang adik adikya tahu bahwa sang suaminya adalah kakak ipar yang terbaik
Dia coba untuk menutupi dari anak anaknya , dengan alasan  sang anak anaknya tahu bahwa ayahnya mereka adalah ayah yang terbaik
Dia coba untuk menutupi dari teman teman bahkan dari beberapa sahabatnya , dengan alasan bahwa sang  sahabat mengira bahwa dia sungguh beruntung memiliki suami yang baik dan sayang dengan dia
Tapi ada beberapa sahabat yang mengetahui sistuasi yang sesungguh nya bahwa suami nya sering menyakiti perasaannya  yang berulang kali selingkuh 
Dia dari marah , emosi , ketika mengetahui bahwa suaminya selingkuh , sampai dia malas membahasnya  terlalu sakit 
dalam tangisnya dia hanya berkata just give me a reason gue harus apa , gue harus bagaimana ? supaya sang suami tidak berselingkuh , supaya dia tidak selalu mengalami sakit hati seperti ini
dia berkata lagi dari gue pernah begitu mencintai sampai gue merasa hambar dengan dia  mengerti nggak perasaan gue
Saat itu saya hanya bisa berdiam  dan tidak bisa menasehati dia paling hanya bisa berkata sabar sabar positive thinking  tapi aku tahu bahwa hal itu gak bisa membantu dia banyak , tapi hanya bisa menenangkan dia
Terkadang mendengar cerita cerita dari sahabat dan keluarga yang bermasalah dalam rumah tangga nya membuat aku takut tuk mengikatkan diri dalam pernikahan , tapi aku tahu bahwa tidak semuanya seperti itu pasti ada yang terbaik yang di pilihakan oleh Tuhan untuk aku

No comments: