Monday, April 13, 2009

beras... betapa berharganya

Untuk memenuhi nazaar yang telah pernah ku ucapkan , hari ini aku pergi ke vihara untuk "membayar " nazar tersebut yaitu menderma sekarung beras untuk di sumbangkan ke fakir miskin.
Betapa aku terkejutnya ternyata jenis beras kualitas 1 yang menjadi beras yang aku makan sekeluarga mahal sekali harganya rp 150 ribu dengan 25 kg maklum nggak pernah pergi belanja beras , sempet mikir mikir ( kok kayanya merasa di tipu ama pedagang mahal banget sempet ragu ragu iblis mulai menganggu deh "diluar budget nih , cari saja beras yang murah untuk di sumbangan ini " dan mulai lah banyak suara sumbang di telinga ) namun ternyata Malaikat Tuhan berteriak lebih kencang " apa salah sih membeli beras untuk mereka biarkan mereka merasakan beras yang enak sama seperti yang kamu makan setiap hari . akhirnya aku beli juga sih ( sempet merasa berdosa kok mau membayar nazar ragu ragu yach ) aneh nya sehabis beli beras tersebut aku melihat banyak pengemis di vihara tersebut , tukang buruh angkut pasar, tukang beca dll aku sempat berbicara di dalam hati bagiku 150 ribu itu biasa saja terkadang untuk jalan jalan kadang aku lebih menghabiskan dari 150 ribu , tapi bagi mereka itu sangat luar biasa besar dan sangat berarti sekali 150 ribu itu
Mereka mungkin nggak sanggup membeli beras yang katanya kualitas 1 itu , saat itu juga aku berkata didalam hati beras ini mungkin hal yang biasa untuk aku tapi terlalu luar biasa untuk orang orang yang tidak begitu mampu biarkan mereka bisa merasakan beras kualiatas 1 itu .
sepulang dari vihara itu aku sejenak merenung tentang hidup ini , seandainya aku jadi mereka , seandainya aku juga tidak mampu membeli beras , bagaimana rasanya pastilah sedih yang luar biasa ,
ketika aku ikut baksos aku selalu mempertanyakan kenapa sih orang orang selalu dorong dorongan hanya demi beras 5 kilo dan mie instan 10 bungkus , ternyata beras itu sangat berarti banget yach
jadi malu dan semakin malu aku terlalu bodoh , terlalu sombong diri ini , terlalu egois diri ini
hidup aku sudah terlalu nyaman , terkadang aku tidak pernah menghargai uang yang telah kudapat dengan susah payah
itu baru terjadi di jakarta bagaimana dengan orang orang di negeri afrika yang harus meninggal karena kelaparan ??
Jadi inget kata mama yang selalu menasehati aku sejak aku kecil , " habiskan nasi mu karena kalo kamu membuang nasi maka Dewi Sri akan menangis "
karena kalo kita membuang nasi yang kita ambil terlalu banyak karena lapar mata , seharusnya beras tersebut bisa buat orang yang benar benar lapar dan membutuhkan beras untuk hidup
tulisan ini mungkin bagi beberapa orang yang membaca terlalu melankolis tapi ini lah yang sesungguhnya terjadi , dan inilah sesungguhnya jadi perenungan hidup saya
marilah kita lebih dan lebih menghargai beras yang kita dapatkan dengan susah payah .