Friday, September 05, 2008

good candle


Lilin sudah digunakan sejak dulu , untuk menerangi kehidupan manusia ketika malam datang dimasa listrik belum ditemukan .
Kadang kadang untuk menambah suasana romantis orang sering melakukan candle light dinner
Namun terkadang si lilin yang sudah berkorban hingga dirinya habis berbakar demi penerangan manusia masih sering dipesalahkan penyebab dari kebakaran walaupun sebenernya ada pada keteledoran dari si manusia tersendiri .
dan demi pembelaan diri manusia maka disalahkan si lilin tersebut ,
Dalam kehidupan sehari hari kita , terkadang tanpa sadar kita menjadi lilin untuk orang lain yang membutuhkan penerangan ketika ia tersesat , kita sudah "membakar" diri kita demi menolongnya dengan tulus namun ketika sudah habis terbakar , dia malah membuang kita , menyalahkan kita , menuduh kita yang bukan bukan bahkan terkeji menuduh kita mengambil keuntungan dari mereka yang telah kita tolong.
Bodoh atau totol mungkin orang lain akan mengatakan hal itu kepada kita , sok menjadi pahlawan dan sebagainya , padahal menjadi sebuah lilin itu sangat sulit butuh ketulusan yang tulus dan iklas , pengorban yang sesungguhnya yang amat besar , bukan hanya sebagai tulisan belaka atau omongan saja , tapi perbuatan yang dibutuhkan , pengorbaan tanpa publikasi besar besaran
jika kita memang mau menjalan menjadi lilin , maka kita sudah harus siap menjadi lilin yang sesungguhnya , biar airmata , penghinaan, ejekan , kekesalan , umpatan orang menjadi bagian dari pengorbaan kita demi menolong orang yang membutuhkan kita .


mangkuk rejeki

y
Setiap manusia di belahan dunia manapun , pastilah meminta diberikan rejeki "yang banyak " di dalam list permohonannya kepada Tuhan , mungkin bahkan kita merengek kepadaNya. Dengan alasan terlalu banyak barang keperluan yang harus dipenuhi ( merasa tidak pernah puas akan yang kita miliki menjadi sifat dasar semua manusia di dunia ini )
Namun sebenarnya kita sejak kita dilahirkan Tuhan telah memberikan kita sebuah mangkuk rejeki yang sama bentuk dan sama ukuran , namun yang membedakannya jumlah isi dari mangkuk itu yang selalu berubah ubah setiap harinya.
Terkadang mangkuk rejeki kita penuh 1 mangkuk hingga kita bisa menikmatinya yang terkadang membuat kita lupa atau tidak ingat mengucapkan Terima kasih atas berkat yang diberikannya karena mangkuk kita penuh.
Di kala kita menerima rejeki yang sedikit , kita langsung memasang aksi merengut , merengek , bahkan mencoba mengunakan cara apapun dihalalkan demi mangkok rejeki kita penuh contohnya dengan berkorupsi.
tapi jika kita memang diberikan rejeki yang sedikit pada hari itu , bagaimanapun kita berusaha ia akan tetap saja keluar tetap saja akan mengalir keluar , tetap pada posisi diberikan awal oleh Tuhan
tapi jika hari itu rejeki kita penuh , dia tidak akan pernah keluar atau mengalir.
Sebetulnya Tuhan tidak pernah pilih kasih dalam memberikan rejeki untuk umatnya semua tergantung umatNya mau berusaha atau hanya mengadah tangan kepadaNya
Dia tidak akan pernah lupa untuk memberikan penghidupan untuk manusia seperti dia mengatur kehidupan di dunia ini , seperti mengatur matahari dan bulan