Tuesday, October 06, 2009

Ekonomi , Adat ,Tradisi atau apa ??

Bangsa kita terletak di timur yang terkadang masih memegang adat yang kuat, namun sayang seribu sayang terkadang adat yang mengharuskan kita sopan , berbakti kepada orang tua , serta tradisi tradisi yang rasanya mengikat namun sering kali di selewengkan orang beberapa oknum yang membuat kita mengurut dada ketika kita menyaksikan nya

contoh kasus dibeberapa daerah di Jawa yang telah aku jelajahi

seorang wanita seakan akan harga dirinya sama seperti sapi atau kambing yang bisa diperjualbelikan

ketika si anak sudah berusia 18 tahun - 20 tahun belum menikah seakan akan itu adalah batas usia bahwa dia akan menjadi seorang perawan tua

si ibu mulai sibuk mencarikan jodoh untuk si anak dan nggak peduli dengan perasaan si anak yang penting si calon menantu harus membawa motor , mempunyai ternak, mempunyai hp dan tidak menyelidiki bahwa mungkin itu motor atau hp itu mungkin pinjaman dan terkadang si ibu juga tidak peduli si calon menantu telah beristri atau beranak pinak atau berusia paruh baya yang penting si pria bisa menyediakan atau membeli si ibu atau si bapak kambing 2 ekor atau 1 ekor sapi .

bagi prinsip mereka bahwa lebih baik si anak menjadi janda dibangdingkan si anak tidak pernah menjadi perawan tua .

ada kejadian yang membuat saya tidak pernah habis pikir kenapa si ibu tega " menjual anaknya "

selesai menikah dan malam pertama terkadang pernikahan itu nggak lebih dari umur jagung bercerai lah si anak karena terkadang baru ketahuan belang si menantu , bukannya kapok si ibu lantas terkadang si ibu menawarkan anaknya yang sudah janda kepada orang orang untuk dinikahkan dan nggak peduli apakah pada akhirnya si anak bahagia atau tidak yang penting si ibu atau bapak mendapatkan kambing atau sapi

Si anak bisa melawan kehendak si orang tua ? tentu saja tidak bisa , biasanya si orang tua akan mengancam dengan dasar anak yang kurang ajar , tidak bisa berbakti kepada orang tua , tidak bisa membahagiakan orang tua , apakah itu benar ?

kasus ke 2

si anak yang tidak ingin dinikahkan buru buru lantas selesai sekolah smp lantas dengan alasan ingin bekerja di jakarta , lantas si orang tua itu segera menggantung kan harapan tinggi bahwa jakarta itu lumbung duit , padahal mereka tidak mengerti bahwa hidup diJakarta itu keras

ada yang menjadi pembantu syukur syukur dapat majikannya yang baik , tapi kalo yang disiksa , hanya bisa meratap menangisi anaknya yang terbujur kaku
ketika si anak pulang membawa uang banyak , membawa hasil jerih payah mereka , mulai dari hp , emas , lantas mulai lah kakak , kakak ipar , tetangga , tante , om datang kepada mereka untuk meminjam uang , dibalikin ? tentu tidak , ketika mereka tidak mau memberikan hasil jerih payah mereka lantas mereka di musuhin , lantas menyebar lah gosip tak sedap di desa desa yang membuat telinga panas

melihat mereka penduduk desa dari sisi pandang ini bagaimana kah menurut kalian ?????