Monday, January 05, 2009

kisah pak tani dan pohon mangga

Alkisah ada seorang petani memanen buah mangga , buah itu amat sangat manis dan lezat , banyak orang yang suka sekali dengan buah yang pak tani tanam , pohon itu sangat rindang , anak anak di desa pak tani sangat senang bermain di rindangnya pohon itu , banyak orang yang suka duduk dan berbicara di bawah pohon itu hingga tertidur karena di tiup oleh angin yang sepoi sepoi.
Karena buah yang manis , banyak orang yang menanyakan kepada pak tani , pak beli dimana bibit pohon mangga ini ? pak jenis apa buah mangga ini , kayanya mangga ini bukan mangga harum manis murni hmm kayanya campuran ? pak kasih tau dong mangga hasil kawinan antara pohon mangga apa ?
Namun si pak tani menjawab , " saya tidak pernah tau jenis apa mangga ini , saya tidak pernah mengawinkan antara mangga a dengan mangga b " saya hanya menemukan sebuah biji mangga yang tergeletak di pinggir jalan , kemudian saya bawa pulang dan saya memanamnya , butuh waktu 20 tahun untuk menghasilkan mangga ini , setiap hari setelah saya pulang dari sawah , saya berikan pupuk , air , dan terkadang saya tambahkan sedikit tanah yang gembur "
Kemudian kisah diatas sebagai bahan perenungan untuk saya ,
Seorang anak terkadang disama dengan sebuah pohon , setiap wanita di dunia ini mendambakan bahwa ia bisa menikah , hamil , melahirkan dan membesarkan seorang anak
Namun bagaimana seorang wanita yang tidak diberikan kesempatan untuk merasakan semuanya ?
Barangkali masih banyak mitos yang beredar di masyarakat bahwa anak adopsi itu anak yang nggak jelas bibit bebet dan bobot , mungkin ada benernya tapi cuma 5 % menurut saya , karena kita tidak mengenal dengan baik jenis bibitnya
namun dibalik semuanya itu , bayi itu ibaratnya sebuah benih yang tumbuh dimulai dengan tunas , bila bayi itu kita berikan yang terbaik , mulai dari tanah yang gembur ( keluarga yang harmonis ) pupuk ( pendidikan ) air ( kasih sayang ) secara terus menerus , ketika pohon muda itu tumbuh miring , kita berusaha untuk meluruskannya , pohon itu tetap menjadi sebuah pohon yang bisa menghasilkan buah yang manis , pohon yang rindang ( memberikan keteduhan , kebijakasanaan ) kepada semua orang , kita bangga melihat pohon itu , karena itu hasil kerja keras kita , membesarkan tanpa mengenal bibit yang jelas ( baca adopsi anak )
namun terkadang pula ketika anak itu masih mejadi tunas , kita lupa menyiraminya , kita malas memberikan pupuk, kita tidak peduli dengan pohon yang tumbuh miring , tidak memberikan bambu supaya tumbuh tegak , walaupun dia berasal dari bibit jenis terbaik , tetap saja tidak akan pernah menghasilkan buah yang baik ,
bagi wanita yang tidak diberikan kesempatan untuk hamil , melahirkan , kita masih bisa memberikan pupuk , air , tanah yang gembur , serta bambu untuk menegakkan pohon tersebut
masih banyak didunia ini bibit bibit terbaik walupun dia berasal dari jenis yang bukan unggulan tapi ia bisa menjadi pohon yang menghasilkan buah yang terunggul .
dan butuh pengorbanan yang besar untuk merawat dan menjaga si pohon itu hidup , dan tumbuh menjadi besar dan kuat
airmata berasal dari rasa haru dan bangga kita karena kita memanen hasil yang terbaik , keringat , rasa kesal , rasa capai kita akan terasa hilang ketika kita melihat senyumnya yang tulus yang menanti kita di rumah

No comments: