Monday, April 28, 2008

Senyuman seorang anak adalah obat termujarab

Senyuman anak anak kecil adalah obat termujarab dari kekelahan kita , kepolosannya membuatnya membuat kita tersenyum dengan tingkahnya , melupakah sejenak kekelelahan kita
Namun terkadang kita sebagai manusia yang telah dewasa terkadang terlalu egois memaksa mereka untuk masuk dunia kita yang amat sangat jauh dari dunia mereka yang penuh warna warna ceria
banyak diantara mereka harus kehilangan masa kanak kanak mereka yg seharusnya indah , menjadi anak anak karbitan yang dewasa sebelum waktunya , kehimpitan ekonomi , keegoisan para orang tua , perceraian orang tua dll .
banyak anak anak yang tampil di TV , didandain bak orang dewasa , atau remaja , siapa sih sebener yang mau masuk ke TV , anak atau orang tuanya ?
anak anak korban perceraian , mereka bingung kenapa orang tua mereka berpisah , kenapa orang tua mereka selalu ribut , masing masing orang tua mereka mendoktrin mereka , bahwa si ayah yang salah , si ibulah yang salah . ketika sang anak pergi memilih sang ibu , sang ayah marah marah dan mengatakan bahwa sang anak tidak berbakti , begitupun ketika sang anak pergi ketempat sang ayah , mereka bukan bola pingpong , walaupun pada ujung ujungnya mereka ditinggalkan oleh kedua duannya dengan alasan sang ayah dan ibu sibuk mencari uang demi kehidupan yang layak untuk mereka
banyak anak anak jalanan yang terkadang hanya dibodohin oleh oleh dewasa , untuk mencari uang di pinggir jalan , padahal mereka nggak tau siapa orang tua sebenarnya
terkadang aku nggak habis pikir anak anak bayi sewaan , harus menghadapi angin malam yang jahat , main di pinggir jalan
ketika mereka remaja , mereka hidup dengan free seks , dan mereka tidak mengerti semua , mereka menjadi bodoh dan di anggap sebagai sampah
tidak hanya di indonesia saja , banyak anak anak di dunia ini menjadi korban keegoisan dari para orang dewasa ,
anak anak lelaki mereka harus menopang senjata untuk membunuh , menembak musuh , otak mereka di doktrin bahwa mereka harus membunuh , menembak musuh , padahal mereka belum tentu mengerti siapa sih musuh yang harus di bunuh ? kenapa harus di bunuh ? , mereka tidak mengerti mengapa negeri mereka harus berperang dan terus berperang , siapa sih orang tua mereka ?
dan yang perempuan menjadi tempat melepaskan nafsu binatang dari orang orang yg bejat ,
mereka harus meninggal ketika harus melahirkan anak anak yang mereka tidak tahu siapa ayah dari anak yang dikandung.
Seharusnya kita sebagai orang dewasa , bisa belajar sedikit bijak , membiarkan mereka tumbuh menjadi apa adanya mereka , kita hanya cukup menulis kata kata yang bijak , kepada mereka jika mereka diibaratkan sebagai kertas yang polos
jika mereka diibaratkan sebuah pohon , tunas , kita cukup menasehatin agar mereka bisa menjadi pohon yang kokoh dan tumbuh lurus keatas , bukan pohon yang bongkok
( tulisan ini berdasarkan cerita anak anak "korban orang tua ", dan dari berbagai sumber)

No comments: