Wednesday, April 30, 2008

Maafkan

Debu dan peluh begitu melekat di ragaku ini
bagaikan dosa yang melekat di jiwa
terlalu banyak orang orang terkasih yang telah kusakiti
baik jiwa maupun raganya
Rasa kecewa , marah , sedih terlalu menyakiti jiwanya yang lemah
buliran buliran airmata terus menetes dari matanya
namun aku tetap diam tak bergeming
tlah ku tutup semua mata hati ku,
malah ku pergi meninggalkannya mencari duniawi
Ketika dia pergi jauh meninggalkanku sendiri
ketika semuanya telah meninggalkanku sendiri
tiada lagi kawan , tiada lagi sahabat
meninggalkanku seorang diri di ruang yang gelap
Tersadar diri ini ,
terlalu angkuh , terlalu sombong , terlalu egois , terlalu iri
terus dan terus merenung sendiri
tanpa sadar buliran buliran airmataku sendiri yang jatuh
ah ternyata diriku ini juga orang cengeng , orang yang lemah
Tiada kata terlambat di dunia
Ku coba membasuh diri , membersihkan diri dari peluh dan debu dunia
ku coba meminta maaf , walaupun aku tahu tidak mudah mendapatkannya
tapi aku harus terus dan terus mencobanya
Tetesan air terasa begitu sejuk , membasahi tubuh yang haus dahaga
Tersadar walau kata maaf tidak cukup mewakili hati yang terluka
namun ku mohon biarkan aku sejenak
meminta maaf dan terus bersujud meminta maaf kepada dirimu
dan menebus kesalahan ku yang terlalu banyak
love
viena













No comments: