Detik berlalu menuju Jam, kemudian ke hari
Hari berlalu menuju bulan dan terakhir ke tahun lagi
Musim berganti Musim bagai berlari
Namun aku tetap menanti
Jiwa mulai bimbang untuk mengikuti logika
logika selalu berkata kau tak akan pernah datang
hati berkata kau pasti akan datang
Mana yang harus ku pilih hati atau logika ?
Walau sebetulnya aku selalu berharap kau akan datang
tapi kau takpernah datang
Betapa hati ku bersedih , kau membuat aku lelah menanti
sampai kapan aku menanti ?
Ku tahu bahwa aku harus mengambil keputusan
Batas waktu tlah hampir habis untuk penantian
Ketika saat itu tiba
Apapun yang terjadi aku harus jalan
Apapun yang memberatkan langkah ku
aku harus jalan mengikuti arus hidup
yang membawaku entah kemana melangkah menjelajahi dunia
Ku tak akan menengok ke belakang lagi
walau kau terus meminta
Ku tak akan pernah peduli lagi
karena tlah kututup semua gerbang hati dan logika
Ketika saat itu tiba
Matahari tak akan bersinar lagi di hatiku
Bulan tak akan lagi menemani malamku
hanya salju dan salju yang ada
Beratkan langkah kaki ku
sebelum ketika saat itu tiba
Datang dan jadilah matahari ku
Buktikan kepada logika bahwa dia salah besar
buktikan bahwa hati itu selalu benar
karena suara hati itu adalah suara yang tulus murni
datanglah sebelum ketika saat itu tiba
jadi matahari di hati
buatlah penantianku tidak sia sia
No comments:
Post a Comment